DISTRIBUSI
FREKUENSI DAN GRAFIK
I.
Pengertian Distribusi Frekuensi
a) Distribusi Frekuensi adalah
penyusunan data dalam kelas-kelas interval. (Kuswanto,2006)
b) Distribusi Frekuensi adalah membuat
uraian dari suatu hasil penelitian dan menyajikan hasil penelitian tersebut
dalam bentuk yang baik, yakni bentuk stastistik popular yang sederhana sehingga
kita dapat lebih mudah mendapat gambaran tentang situasi hasil penelitian.
(Djarwanto,1982)
c) Distribusi Frekuensi atau Tabel
Frekuensi adalah suatu tabel yang banyaknya kejadian atau frekuensi (cases)
didistribusikan ke dalam kelompok-kelompok (kelas-kelas) yang berbeda.
(Budiyuwono,1987)
II.
Jenis-jenis Tabel Distribusi
Frekuensi
a)
Tabel
distribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis tabel statistic yang
di dalmnya disajikan frekuensi dari data angka, dimana angka yang ada tidak
dikelompokkan.
b)
Tabel
distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis tabel statistic yang
di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka, dimana angka-angka
tersebut dikelompokkan.
c)
Tabel
distribusi frekuensi kumulatif adalah salah satu jenis tabel statistic yang di
dalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau selalu
ditambah-tambahkan baik dari bawah ke atas mauapun dari atas ke bawah. Tabel
distribusi frekuensi kumulatif ada dua yaitu tabel distribusi frekuensi
kumulatif data tunggal dan kelompok.
d)
Tabel
distribusi frekuensi relative; tabel ini juga dinamakan tabel persentase,
dikatakan “frekunesi relatif” sebab frekuensi yang disajikan disini bukanlah frekuensi
yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang ditungkan dalam bentuk angka
persenan.
III.
Macam-macam Grafik , Sifat dan
Contohnya
a. Histogram. Histogram
adalah salah satu cara menyatakan daftar ditribusi frekuensi atau distribusi
frekuensi relatif. Pada histogram, variable ditulis pada sumbu horizontal, dan
frekuensi (ataupun frekuensi relatif) digambarkan sebagai panjang dari persegi
panjang. Lebar persegi panjang adalah lebar dari kelas interval sehingga antara
persegi panjang yang satu dengan yang lain tidak memiliki jarak. Sifatnya: Tinggi batang sesuai dengan nilai
frekuensinya, dan batang satu dengan lainnya saling berdempetan, tidak ada jarak/
gap diantara batang.
Contoh pada data tunggal
Tentukan histogram untuk daftar
distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya berdasarkan data jumlah siswa
yang terlambat masuk sekolah selama 30 hari di SMAN Jaya Selalu
Maka histrogamnya
Contoh pada data berkelompok
Diketahui nilai ujian 40 siswa di
SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.
Maka histogramnya
b. Poligon Frekuensi. Poligon
frekuensi merupakan salah satu cara untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Untuk memperoleh distribusi frekuensi, kita tempatkan titik di tengah sisi
lebar dari setiap persegi panjang. Kemudian, titik-titik tersebut dihubungkan
sehingga kita memperoleh grafik garis yang kita sebut dengan poligon frekuensi.
Sifatnya: Ketinggian dari
titik-titik sesuai dengan frekuensi kelas, dan segmen garis diperluas ke kanan
dan kiri sehingga grafik dimulai dan berakhir pada sumbu horisontal.
c. Ogive. Kurva
distribusi frekuensi kumulatif disebut ogive. Ogive dibuat dengan cara
menempatkan titik-titik limit kelas bawah pada sumbu horizontal dan pada sumbu
vertikal ditempatkan frekuensi kumulatif. Kemudian titik-titik tersebut
dihubungkan sehingga kita mendapatkan kurva yang mulus yang terus meningkat. Sifatnya: Distribusi frekuensi
kumulatif yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar atau
eksponensial.
Contoh
Tentukan ogive dari tabel daftar
distribusi frekuensi berikut dan kemudian tentukan berdasarkan kurva tersebut jumlah siswa yang nilainya di
bawah 70.
Ogivenya
Dari kurva tersebut, dapat
ditentukan jumlah siswa yang nilainya di bawah 70 ada 18 orang.
IV.
Cara Membuat Tabel Distribusi
Frekuensi
Contoh: Penjualan agen tiket PT Garuda per hari dalam jutaan
rupiah
21.36
|
5.45
|
19.84
|
29.34
|
10.85
|
34.82
|
19.71
|
20.84
|
10.37
|
22.50
|
32.50
|
18.40
|
22.49
|
17.50
|
12.25
|
11.50
|
33.55
|
19.87
|
20.63
|
6.12
|
12.72
|
24.15
|
36.90
|
23.81
|
18.25
|
26.70
|
24.25
|
31.12
|
7.83
|
11.95
|
17.35
|
33.82
|
26.43
|
12.73
|
8.89
|
19.50
|
17.84
|
26.42
|
22.50
|
5.57
|
24.97
|
37.81
|
27.16
|
23.35
|
25.15
|
34.75
|
13.84
|
23.05
|
14.67
|
24.81
|
15.95
|
27.48
|
21.50
|
16.44
|
24.61
|
10.00
|
27.49
|
17.75
|
31.84
|
18.75
|
26.80
|
21.75
|
28.40
|
22.46
|
24.76
|
15.10
|
23.11
|
30.26
|
16.30
|
18.64
|
9.36
|
17.89
|
17.45
|
28.50
|
13.52
|
21.50
|
14.59
|
14.59
|
29.30
|
29.65
|
- Menentukan Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 log n
=
1 + 3,3 Log 80
= 7,28 ---------Ø 7
- Mencari Range
Nilai Terkecil : 5,45
Nilai Terbesar : 37,82
Range = Nilai terbesar – Nilai
terkecil
= 37,82 – 5,45
= 32,37 ………..Ø 32
- Menentukan Panjang Kelas
Panjang Kelas = Range / Jumlah Kelas
= 32/7
= 4,57 …………….Ø 5
- Menentukan Kelas
Kelas
|
Penjualan
(Dalam
Jutaan Rp)
|
Kelas
I
|
5 –
9,99
|
Kelas
II
|
10 –
14,99
|
Kelas
III
|
15 –
19,99
|
Kelas
IV
|
20 –
24,99
|
Kelas
V
|
25 –
29,99
|
Kelas VI
|
30 –
34,99
|
Kelas
VII
|
35 –
39,99
|
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar